Patung Timor, Rote Dan Sabu Di Kupang
Monumen Patung Tirosa
Patung Tirosa adalah salah satu patung yang ternama di Kota Kupang, Nusa tenggara Timur. Patung Tirosa sendiri dibangun oleh Bapak Gubernur Paul Lawa Rihi yang menjabat sebagai Gubernur NTT pada saat itu, Dia memerintahkan supaya Patung Tirosa ini dibuat agar generasi berikut yang sementara bertumbuh dapat mengetahui sejarah dan arti dari Patung Tirosa tersebut. Patung ini di beri nama Patung Tirosa karena patung ini terdiri dari tiga pulau besar yaitu: Pulau Timor, Rote dan Sabu. Patung Tirosa merupakan gambaran dari tiga tokoh dari Nusa Tenggara Timur yang terkenal karena keinginan dan tekad yang kuat supaya dapat merubah kehidupan di Nusa Tenggara Timur, khususnya kota Kupang agar menjadi kota yang disegani setiap pulau dan juga dapat menunjukan di seluruh Indonesia khususnya bahwa nusa Tenggara timur khususnya Kota Kupang memiliiki orang-orang yang mempunya tekad yang kuat dalam membawa sebuah perubahan. Tiga tokoh tersebut adalah Bapak Hendrik Arnol Koroh, yang berasal dari Pulau Timor dengan memimpin setiap raja-raja yang ada di Timor sebagai Ketua atau orang pertama yang mendahului setiuap raja-raja yang ada di Timor. Bapak Hendrik Arnol Koroh terkenal dengan cara pengembangbiakan sapi di Pulau Timor. Selain itu dari Pulau Rote adalah Prof.Dr. Heman Yohanes yang merupakan Rektor pertama di Universitas Gajah Mada dan juga dia termasuk orang yang sangat penting di era Bapak Presiden Soekarnao, bapak Herman Yohanes merupakan pejuang pendidikan yang membawa Obor dibagian tangan kanannya sebagai lambang pendidikan bagi kegelapan di Nusa Tenggara Timur khususnya Kota Kupang. da juga Bapak Eltari yang merupakan putra dari Pulau Sabu, Bapak Eltari merupakan Gubernur Nusa Tenggara Timur yang kedua setelah Bapak W.J. Lalamentik yang merupakan Gubernur NTT yang pertama namun, dia berpindah ke Jakarta dan posisinya sebagai Gubernur digantikan oleh Bapak Eltari sebagai Gubernur NTT yang kedua dengan semboyan dalam membangun Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Tanam, Tanam dan sekali lagi Tanam. Oleh karena itu untuk mengenang jasa dari setiap tokoh yang dengan gagah perkasa membangun Provinsi Nusa Tenggara Timur maka dia adakan Jalan Bundaran Eltari dan bandara Eltari.
Komentar